Buntok /// tabloidmilitan.com
Cegah terjadinya klaster baru pada kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas, SMANSA (SMAN 1) Buntok Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah lakukan beberapa standard protokol kesehatan ketat dan juga langkah-langkah lainnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Kepala SMAN 1 Buntok, Dra. Hj. Mayani, M.Pd kepada awak media ini di ruang tamu SMANSA Buntok, Rabu (27/10/2021).
“Penerapan standard protokol kesehatan ketat pada kegiatan PTM, termasuk tindakan 5 M itu memang sudah standard awal yang harus kami lakukan, ditambah lagi tindakan lainnya seperti menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan hand sanitizer, melakukan penyemprotan disinfektan pada ruang belajar mengajar secara berkala, hingga tindakan sterilisasi rutin ruang toilet sedemikian rupa, agar tidak ada klaster PTM nantinya,” jelas Mayani ramah.
Mayani juga menjelaskan, setiap hari petugas sekolah juga melakukan pengukuran suhu tubuh setiap siswa dan guru-guru beserta petugas lainnya, tanpa terkecuali yang akan memasuki areal sekolah.
“Bilamana ada yang suhu tubuhnya di atas 37,5°Celcius, maka yang bersangkutan kami perintahkan untuk istirahat di rumah saja dan atau melakukan kegiatan PTM dengan cara daring,” ungkapnya lagi ramah.
“Begitu juga halnya tindakan tambahan pada 61 siswa yang belum di vaksin dari 739 total siswa, atau ada 678 yang sudah dilakukan vaksinasi, 61 siswa ini salah satunya diharuskan bisa menunjukan surat keterangan sehat atau bebas covid-19 dari instansi terkait, juga harus ada surat persetujuan orang tua/wali murid kalau siswa tersebut ikut PTM terbatas,” ungkapnya lagi.
Dia juga menjelaskan, kalau yang bersangkutan tidak bisa menunjukan surat keterangan sehat atau bebas covid-19, juga surat persetujuan orang tua/wali murid, terpaksa siswa tersebut tidak bisa mengikuti kegiatan PTM, akan tetapi hanya belajar melalui sistem daring ataupun luring.
“Tidak hanya itu, untuk mencegah munculnya klaster baru, kegiatan PTM ini kami bagi menjadi dua sesi, untuk kelompok pagi di mulai pukul 07.00-10.00 WIB, sementara untuk kelompok siang mulai pukul 13.00-16.00 WIB, untuk mencegah kerumunan, kegiatan pembelajaran ini dilakukan tanpa jeda atau istirahat dan begitu selesai kegiatan belajar, siswa harus langsung pulang,” tegasnya.
“Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat pada kegiatan PTM ini, sehingga peningkatan mutu pendidikan, peningkatan sumber daya manusia dan standard-standard pendidikan lainnya bisa sesuai dengan harapan dan terus lebih baik lagi, berjalan lancar tanpa harus ada muncul klaster baru,” tukasnya semangat. (Tim TM-SIK/H. Indra Sy. Ikat/Rabudiannoor Sy. Ikat)