ASN S1 EKonomi Pangkat 3A Jabatan Pengelola Perparkiran Bandar Ekstasi

0
381

Buntok (tabloid-militan.com) Seorang ASN atau PNS dari kantor perhubungan kabupaten Barito Selatan yang bekerja di UPT terminal dalam kota Buntok yang biasa di sapa mmn atau sebut saja maman alias M. Mirmansyah, Sarjana Ekonomi dengan pangkat 3A dalam jabatan pengelola perparkiran di terminal kota kota Buntok ini ternyata seorang bandar inex atau ektasi yang sangat di larang oleh negara sebagai musuh besarnya.

Apalagi dirinya sebagai abdi negara maka tidak seharusnya jadi musuh negara karena turut serta dirinya gdalam menghancurkan generasi muda harapan bangsa ini seharusnya mendapat hukuman yang sangat keras ucap beberapa masyarakat yang tak salut atas perbuatannya dalam melawan negara.

Padahal extasi atau inex sebagai obat terlarang sebagaimana perintah UU RI nomor 35 Tahun 2009 maka pelaku yang juga abdi negara dan anak orang kaya ini akan di kenakan pasal 112 atau pasal 114 tentang narkotika dengan ancaman minimal 4 tahun penjara atau maximal nya 15 tahun penjara, yang perlu masyarakat semua pantau.

Saat penangkapan M Mirmansyah, SE alias mm atau sebut saja Maman oleh anggota buser satnarkoba polres barito selatan, dirinya terbukti menyimpan sepuluh (10) butir obat terlarang ekstasi jenis inex yang setara dengan sabu yang di simpannya di kantong celana depan sebelah kirinya yang berbungkus dengan plastik dan tisu, karena mencurigakan dan sesuai pula dengan keterangan dari laporan masyarakat, maka M Mirmansyah SE yang memiliki NIP 19820118 ASN sejak Januari 2010 ini pun maka di lakukanlah penggeledahan badan, saat dirinya sedang mengendarai motor Honda BEAT dengan nomor polisi KH6809DH dirinya dihentikan di TKP jalan Kartini RT20 RW05 kelurahan hilir sper Buntok kabupaten Barito Selatan kalteng pada pukul 18.30 wib tanggal 27 Mei 2021 pada hari Kamis tanpa perlawanan dan terbukti membawa obat terlarang yang latent bagi negara sebagai musuh besarnya. Sepintas memang sangat mengherankandan membuka mata kita ternyata seorang ASN dengan pangkat 3A sepuluh tahun lebih pengabdian dengan jabatan bidang pengelola perparkiran di dinas perhubungan kabupaten Barito selatan dan anak orang kaya ini seolah membuka mata rasa kita bahwa kota Buntok kota Batuah ini juga merupakan kota narkotika yang masiv sedap sedap nyeri lantaran hampir setiap bulan bahkan mingguan ada saja para budak sabu yang terciduk karena berbisnis dengan musuh negara dan menempatkan dirinya sebagai mesin penghancur generasi muda negara namun sayangnya para bandar besarnya masih tertawa rapi dan sumbringah bertepuk dada lantaran masih menang dan dapat mengalahkan negara lantaran bisa jual obat terlarang laksana jual kacang goreng tanpa takut tersentuh hukum lantaran biasa sudah belum sampai 5 jam sudah di lepas lagi tanpa tersentuh hukum hal itu terjadi saat penangkapan seluruh bandar sabu se kota Batuah oleh tim Buser narkoba polda kalteng ungkap seorang pemuda yang masih bersih harkat dan martabatnya dan cinta nkri dari seorang aktivistis muda yang anti narkoba namun perduli bangsa yang enggan di sebutkan namanya dalam tulisan indah ini. (Tim senator2000)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here