Sampit, www.tabloidmilitan.com
Untuk menekan inflasi maupun mengurangi beban masyarakat di tengah himpitan ekonomi pasca hantaman pandemi covid19 dua tahun terakhir yang hingga kini masih terjadi, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Agus Seruyantara meminta agar pihak pemerintah daerah melalui dinas teknisnya, mengadakan pasar murah beberapa kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadhan ini.
“Dengan mengadakan kegiatan pasar murah, bisa menjadi solusi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Kalau bicara UMKM tentunya mereka juga terdampak, pasca pandemi, tetapi kebutuhan masyarakat kita juga tidak bisa kita abaikan, karena mereka lah yang sesungguhnya paling terdampak dengan kelangkaan maupun kenaikan harga bahan pokok saat ini,” ungkap Agus Seruyantara kepada awak media Rabu (06/04/2022).
Politisi PDI Perjuangan ini juga menjelaskan, bahwa di tengah harga bahan pokok dan makanan di pasar yang mulai merangkak naik sejak awal bulan Ramadhan ini, pasar murah adalah alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau.
“Kami berharap, Dinas Pertanian dan Dinas lainnya, bisa merealisasi kegiatan pasara murah ini dan sekaligus menjadikannya sebagai agenda rutin. Begitu juga akses informasinya bisa lebih diperluas lagi, sehingga bisa menampung produksi petani lokal kita,” tukasnya.
Menurutnya, selama bulan Ramadhan ini, beberapa harga Komoditi tertentu seperti daging, gula pasir dan kedelai, didapati dipasaran, terindikasi mengalami kenaikan harga dengan kisaran yang beragam. Hal ini harusnya menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk meningkatkan program UMKM dari sektor lokalan.
“Lantaran hal itu, kedepannya komoditi-komoditi yang masih didatangkan dari luar harus kita pelajari agar nantinya tidak terlalu bergantung pada daerah lain, karena selama ini harganya sulit turun dan terus merangkak naik. Dan hal ini juga yang menjadi dasar, pihak kami mendorong agar diadakannya pasar murah di Kotim ini,” pungkasnya. (Tim TM Kotim).