Sampit, www.tabloidmilitan.com
Antisipasi semberawut tak beraturan tumbuh menjamurnya pasar dadakan yang biasa terjadi bilamana memasuki bulan suci Ramadhan setiap tahunnya di kota Sampit, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah, Juliansyah T. S.Sos meminta pihak instansi-instansi terkait mulai melakukan pengawasan, baik persoalan lokasi pasar jangan menganggu lalu lintas atau ketertiban umum, hingga persoalan makanan atau jajanan yang dijual apakah sehat untuk dikonsumsi.
“Tentunya berbagai persoalan ini terkait dengan beberapa instansi, seperti BPOM, Dinas Pasar hingga Polantas untuk melakukan pengawasan. Jangan sampai ada makanan yang dijual mengandung bahan yang berbahaya seperti borak, rodamin B, formalin dan lain sebagainya,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (18/03/2022).
Dia juga menjelaskan, untuk lokasi dimana pasar itu diadakan harus benar-benar steril, tidak menganggu arus lalu lintas masyarakat atau ketertiban umum, dengan lokasi parkir yang cukup memadai dan juga diikuti penerapan prokes yang maksimal. Politisi Gerindra ini juga menuturkan, instansi terkait nantinya harus turun ke lapangan sehingga semua pihak, baik pelaku pasar ataupun masyarakat selaku konsumen betul-betul merasakan keamanan terjaga dengan baik.
“Tentunya dengan turun ke lapangan semua dapat terkoordinasi dan terkontrol dengan baik, sesuai dengan SOP pengawasan yang maksimal, agak tidak blunder,” tandasnya.
Tidak lupa Juliansyah bahkan mengimbau kepada warga masyarakat untuk berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli jajanan berbuka puasa nantinya. Karena menurutnya kalau hanya mengandalkan petugas dalam melakukan pengawasan, kemampuan mereka juga dinilai terbatas.
“Disamping ada pengawasan dari instansi terkait, masyarakat juga harus teliti dalam membeli, artinya jangan asal beli jajanan, akan tetapi perhatikan juga kehigienisan makanan atau jajanan tersebut, untuk menjaga kesehatan diri dan juga keluarga,” tutupnya mengingatkan. (Tim TM Kotim)