Sampit, www.tabloidmilotan.com
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendukung terobosan yang dilakukan oleh Bupati Halikinnor, SH. MM., bersama jajarannya menyambangi DPR RI di Jakarta, sebagai upaya untuk memperjuangkan usulan program pembangunan yang nilainya lebih dari Rp. 3 triliun.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Kotim, Dra. Rinie Anderson kepada awal media, Rabu (30/03/2022).
“Kami apresiasi terobosan yang dilakukan oleh Bupati Kotim untuk mencari sumber pembiayaan melalui APBN, dengan tujuan untuk pembangunan di daerah, dan hal itu merupakan suatu terobos sangat tepat, mengingat saat ini kondisi APBD kita belum maksimal sementara di sisi lain banyak kebutuhan anggaran,” ungkap Rinie ramah.
Rini juga menjelaskan, membangun hubungan dengan pemerintah pusat, terlebih legislator di Senayan Jakarta (DPR RI) harus dilakukan, untuk memperjuangkan pembangunan di daerah, juga mengatasi kendala-kendala pembangunan yang terjadi di daerah.
“Apalagi dengan singkatnya periode masa jabatan kepala daerah kali ini lantaran pada 2024 nanti dilakukan lagi pilkada serentak, ditambah lagi kondisi pandemi covid-19 yang menyedot sebagian besar APBD Kotim, sehingga terobosan-terobosan strategis seperti itu sangat diperlukan,” timpalnya.
Diketahui, dalam kunjungannya, Bupati Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Asisten I, Asisten II serta beberapa kepala SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah), diantaranya Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Diskominfo.
Rombongan berkunjung ke dua fraksi besar di DPR RI yaitu Fraksi PDIP dan Fraksi Golkar. Di Fraksi PDIP ditemui Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Anggota DPR RI Fraksi PDIP asal Kalimantan Tengah yaitu Willy M. Yoseph dan H. Agustiar Sabran. Sementara itu di Fraksi Golkar ditemui anggota DPR RI Fraksi Golkar asal Kalimantan Tengah Mukhtarudin.
Beberapa usulan yang disampaikan diantaranya perpanjangan run way atau landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit, jaringan listrik, desa blank spot (tidak ada internet) dan juga usulan pembangunan lainnya yang diharapkan bisa didorong untuk percepatan. (Tim TM Kotim)