Sampit, www.tabloidmilitan.com
Ramainya masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga yang menjerit akibat kenaikan signifikan harga gas elpiji tabung 3 kilogram subsidi untuk masyarakat miskin, harga eceran di kota Sampit melambung hingga mencapai harga Rp. 40.000,- pertabung, lantaran di para agen-agen penyalur mengalami kekosongan stok tabung.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Hj. Darmawati meminta agar pihak-pihak instansi terkait turun tangan untuk memastikan pasokan gas elpiji bersubsidi tersebut tetap memenuhi kuota paling tidak untuk satu bulan ke depan selama bulan Ramadhan.
“Kami meminta pemerintahbdaerah melalui instansi terkait dan juga PT. Pertamina, harus melakukan pengawasan secara maksimal. Harus menerapkan sistem antisipasi mencegah penyelewengan oleh oknum distributor. Jangan sampai ulah mereka, masyarakat mengalami kesulitan atas kelangkaan ini, terlebih pada bulan Ramadhan ini,” ungkap Hj. Darmawati kesal melalui awak media, Senin (04/04/2022).
Politis Partai Golkar ini juga menyebut kalau selama ini persoalan gas subsidi elpiji 3 kilogram selalu menjadi momok. Sangat miris masyarakat tidak mampu sebagai peruntukan dari gas subsidi tersebut menjadi korban kelangkaan dan naiknya harga jual gas itu.
“Menanggapi hal ini, tentunya Kami DPRD Kotim khususnya di Komisi II tidak akan tinggal diam, fungsi pengawasan akan terus kami lakukan, untuk itu kami mendorong pihak terkait turun lapangan, dan lakukan pencegahan sedini mungkin, jangan sampai masyarakat terus menjadi korban,” pungkasnya (Tim TM Kotim).