Buntok, tabloid-militan.com
Aneh SPBU bagai milik pribadi sehingga seenak perutnya menjual BBM kepelansiran tanpa peduli keluhan masyarakat yang punya hak sama, namun pemiliknya cuek bebek saja seolah kebal hukum dan tidak takut hukum lantaran terbukti pula selama ini, walau SPBU curang dan cendrung nakal tapi tidak pula bisa tersentuh hukum baik pidana maupun administratif.
Padahal SPBU yang merupakan hanya stasion penjualan bahan bakar pemerintah untuk umum, anehnya lembaga independent yang berkompetensi dan bertanggung jawab malah terkesan membiarkan ulah para pemilik SPBU menjual BBM milik umum itu bebas ke para pelansiran sebagai bekerja samanya untuk merampok BBM titipan Pertamina untuk warga masyarakat lalu para pelansiranpun leluasa menjualnya lagi ke kios-kios dengan harga jauh di atas standar dan harga hets, anehnya lagi pemerintah seolah turut menikmati sebab tidak pernah merasa terusik walau itu ada di depan hidungnya.
Mau apalagi masyarakat walau menjerit sampai ke langit bila pemerintah yang di beri amanah dan berkompetensi saja diam, mulutnya beku seperti mulut ikan, matanyapun seolah buta sehingga niatnya untuk membantu masyarakat yang hak hidupnya bagai di rampas oleh kekuasaan dan kesewenangantidak bisa bereaksi dengan bijak, SPBU pun bisa berbuat nakal dan seenaknya lalu meraup keuntungan dengan membabi buta untuk kepentingan pribadinya dengan mengedepankan para pelansiran nakal, namun sayangnya semua elemen penting negeri ini pada terbius diam tak berkutik pada membisu seribu bahasa bagai tak punya nyali, tumpul dan tidak perduli tambah penggiat LSM senator2000 yang cukup memprihatinkannya, mengapa BBM di SPBU sampai kosong selama dua hari ini (15,16/09/2021), memang kosong selama dua hari ini terang seseorang yang dapat di percaya yang enggan sebutkan namanya kepada penggiat.
SPBU kosong pengawasan pun kosong, saat hal itu di kompirmasikan kepemilik SPBU, dirinya cuma menyebutkan sibuk dan tidak ingin di pertanyakan seputar BBM di SPBU yang di tulis kosong namun para pelansiran malah bagai pemilik sendiri karena bisa seenaknya mengisi BBM di SPBU dg tangannya sendiri juga dengan tangki modipikasinyayang muat puluhan drums, puluhan derigen lalu sebagai pemilik pribadi, memeng terkenal arogan dan tidak takut hukum walau benar selama ini tidak pernah tersentuh hukum sebagai seorang yang kaya raya, padahal para pelansiran menjualnya kembali ke kapal-kapal pedagang arah penjualannya menuju ke Barito Utara dan untuk pengusaha speed taxi air pula, padahal ini sungguh melanggar hukum bisa bisa denda Rp.60 milyar karena menyalah gunakan BBM di spbu partamina milik negara juga milik
masyarakat ujar penggiat sembari berlalu, hingga berita ini di turunkan pihak pelansir nakal masih merasa halal dan menguras BBM di SPBU lantaran atas restu pemilik SPBU nakal yang nyata ada di depan hidungnya, hanya mencari keuntungan pribadinya di atas penderitaan masyarakat.
(Tim TM group/nross sy ikat/LSM senator2000)