Buntok, www.tabloidmilitan.com – Saat Kejurda Gresstrack Thrill Sircuit Sanggu di laksanakan tempo hari (24-25 sept 2022) di bumi Malawen Sanggu itu sungguh membingungkan dan event itu milik siapa swastakah ??? atau milik Pemerintah Daerah yang notabene bersumber dari duit keringat rakyat Barito Selatan (apbd2, red, bagaimana tidak, hadiah dari sponsor & pemerintah seperti dari skpd dan lain sebagainya, namun pelaksanaannya serasa murni sangat terlihat swastanisasi mulai dari panitia, parkir dan karcis, bila acara itu milik pemerintah tentu tak ada untung & rugi sebab hanya demi kepuasan masyarakat, tapi bila terlaksa sebagai swasta lalu di kemanakan pertanggung jawaban atas duit yang nyata dari keringat masyarakat itu, walaupun itu konon hibah yang pasti haruslah tetap pro rakyat sebab bersumber dari APBD II kabupaten Barito Selatan.
Namun di lapangan anehnya bagai milik tuan entah berantah, seperti yang di keluhkan para pedagang kaki lima mereka berjualan dluar area Sircuit Malawen namun dipungut juga Rp.200 ribu perseorangan pedagang jajanan kecil, walaupun dengan tangis demi mencari nafkah yang halal untuk makan keluarga dengan terpaksa merekapun harus rela membayar tunai, walau mereka sesungguhnya lebih kecil dari UMKM yang seyogyanya dapat pembinaan dan bantuan pemerintah setidaknya ada tempat berusaha, namun kenyataannya mereka harus bayar Rp.200 ribu untuk satu hari saja bisa berdagang di situ walau mesti berjualan di tengah terik matahari yang sangat panas dan lagi tak memberi ampun walau hanya pedagang kecil saja.
Padahal merekalah yang patut di bina sebab mereka datang berjualan hanya untuk hari itu saja, tapi pastikah mereka itu untung dengan dagangan kecilnya itu sebuah pertanyaan yang sangat ironis dan miris, namun kenyataannya mereka pun di haruskan membayar lebih dahulu sebesar dua ratus ribu entah ke penyelenggara atau ke panitia atau untuk juru parkir atau malah ketuan tanah semuanya serba abu abu sebab tanpa tanda terima atau kwitansi atau tanda terima pembayaran ujarnya penuh kekecewaan pula.
Siapakah tuan diantara tuan itu kami tidak tau kami di tagih kami terpaksa harus membayar walaupun kami sebenarnya tidak dapat apa apa (pasilitas, red) juga dari membayar semahal itu terang salah satu pedagang sebut saja inov atau ibu inov (nama samar redaksi, red) ke sekretariat persatuan pedagang kaki lima yang jadi asuhan lsm senator2000.
Begitu hal tersebut di tanyakan ke dedengkot penyelenggara gresstrack Thrill di bumi batuah dirinya pun sangat kecewa sebab pedagang kecil dari jalan karau binaannya pun juga di tagih sebanyak itu, padahal dirinya sudah optimal pula bekerja baik material maupun phisik untuk suksesnya penyelenggaraan gresstrack thrill Kejurda itu agar sukses tidak ada minusnya hingga sampai menghabiskan ratusan juta duit pribadinya untuk hobby dan nama baik kabupaten Barito Selatan terangnya heran.
Belum lagi dari hal lain Masya dengan manusia yang datang bejubel menonton sebanyak itu yang kami buat doorprees lagi agar ada minat dan kesadaran untuk membayar) karcis dan pula dengan parkir seluas itu masa cuma bisa memperoleh duit parkir sekecil itu hanya ada lima (5) juta rupiah saja jelas mantan penyelenggara gresstrack Barito Selatan itu kecewa dan panjang lebar.
Memang menurutnya gresstrack thrill itu acaranya milik pemerintah daerah kabupaten Barito Selatan dan saya cuma mewakili pengurus acara di acara gresstrack Kejurda IMI Kalteng itu tapi secara keseluruhan saya tidak tau bagaimana kesimpulannya walau saya juga tidak sedikit sudah memberi kontribusi terhadap penyelenggaraan gresstrack itu ujarnya terkesan sedikit pura pura tak paham, maka saya secara pribadi juga bingung semua mengatakan “rugi” rugi lalu bingung saya apa mungkin hal itu bisa terjadi lalu siapa lah yang untung atau di untungkan ujarnya panjang lebih bingung pula. Dari pendaftaran ada 134 peserta saja sudah cukup besar memberikan kontribusi dana segar tapi mengapa banyak yang lapar seperti para juru expose yang datang jauh berpanas panasan membantu banyak demi suksesnya penyelenggaraan itu tambahnya lagi.
Secara pribadi saya sangat prihatin terangnya (dengan gamblang) bahkan ketua penyelenggaraannya pun konon juga harus hangus ratusan juta juga demi nama baik gresstrack Kejurda ini paparnya, lalu siapa yang menuai berkah dapat duit banyak dari penyelenggaraan gresstrack itu, makanya demi bumi dan langit (29/09/2022) saya tak akan lagi membuat acara gresstrack di tempat yang sama sebab banyak aspek ruginya, tutupnya dengan kekecewaannya yang teramat sangat saat di temui di rumah mewahnya masih ala rocker never die ku yang tetap super cuex (salam tiga jari). (Tim TM Group)