Sampit, www.tabloidmilitan.com
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupten Kotawaringin Timur (Kotim) Syahbana, SP mempertanyakan fungsional sejumlah alat berat yang dititipkan oleh pemerintah daerah di beberapa Kecamatan yang ada didaerah tersebut. Pasalnya sejak diserah terimakan oleh Bupati sebelumnya, sejumlah alat berat itu pun dibiarkan menganggur.
“Peruntukan atau fungsional alat berat itu apa sebenarnya, kok dibiarkan masih menganggur hingga terkesan tidak bermanfaat, padahal kita ketahui bersama pemerintah daerah menghibahkan alat berat itu untuk kepentingan masyarakat, seperti membuka lahan untuk pertanian dan juga lainnya,” ungkap Syahbana kepada awak media, Rabu (20/04/2022).
Padahal, menurutnya Bupati terpilih sudah menepati janji politiknya untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat ditingkat pedesaan dengan alat tersebut, sehingga patut dipertanyakan seperti apa pola kerja pihak kecamatan.
Legislator dari daerah pemilihan II (Kecamatan Baamang & Seranau) ini juga menekankan, hal semacam ini menandakan ketidak mampuan pihak kecamatan dalam menggunakan atau memang ada kendala dari petunjuk teknis pelaksanaan pemanfaatan dari alat berat itu sendiri yang belum dipahami bersama.
“Dengan adanya fenomena problem ini, jujur saja kami di lembaga legislatif sangat prihatin, oleh sebab itu rencana pemerintah selanjutnya untuk membeli alat berat perlu dievaluasi, program mungkin bagus, tapi managemen ditingkat bawahnya terutama pengelolaan harus benar-benar diperhatikan, ini dulu selesaikan,” kritiknya.
Ketua Fraksi Partai Nasdem ini pun kembali menegaskan, dengan tidak fungsionalnya alat yang sudah diserahkan ini setidaknya jajaran di bawah Bupati Kotim tidak mampu mengintegrasikan keinginan kepala daerah dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur.
“Eksekusi atau pelaksanaan dilapangan yang tidak bagus, sehingga program yang potensial itu jadi terkendala, padahal kita ketahui bersama bahwa sudah jelas apa yang diinginkan oleh pemerintah daerah melalui program kerjanya saat ini, tetapi kembali lagi pejabat dibawahnya belum mau atau tidak faham dalam melaksanakan program tersebut,” tandasnya mempertanyakan.
Diketahui sudah ada tiga kecamatan yang menerima bantuan alat berat itu, dimana Bupati Kotim Halikinoor sebelumnya menyerahkan secara langsung kepada pihak pemerintah kecamatan, diantaranya Kecamatan Teluk Sampit, Cempaga dan Kota Besi.
Bahkan pemerintah daerah dalam rencana programnya itu akan menambah sebanyak 12 unit alat berat di tahun anggaran 2022. Namun hal ini dinilai perlu adanya evaluasi oleh jajaran legislatif mengingat banyak kendala yang dihadapi oleh pemerintah ditingkat kecamatan guna mengintegrasikan atau mengfungsikan alat berat tersebut. (Tim TM Kotim)