Kalteng /// tabloidmilitan.com
Setelah beberapa pekan banjir mengenangi kurang lebih 6 kilometer ruas atau jalur trans kalimantan poros tengah antara Kota Palangkaraya menuju atau dari sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah, tepatnya di Desa Bukit Rawi, melumpuhkan akses kendaraan mobil kecil dan besar, sehingga sempat mengakibatkan kelangkaan bbm di sejumlah kabupaten.
Kini pasca banjir, justru menyisakan lubang-lubang besar hampir di sepanjang jalan yang dilanda banjir tersebut, (29/09/2021) sehingga mengakibatan antrian mengular hampir 3 kilo meter di jalur masing-masing arah, lantaran di berapa titik hanya bisa dilalui satu kendaraan saja.
Dari hasilan pantauan dilapangan, pihak kepolisian dari Polres Pulang Pisau melakukan sistem buka tutup, untuk mencegah saling serobot antar pengendara mobil yang bisa saja mengakibatkan kemacetan total bila dibiarkan.
Stephen Ardianto salah satu pengendara mobil yang di wawancarai oleh awak media tabloidmilitan.com di lokasi, mengatakan kalau mereka sudah antri lebih dari satu jam.
“Kami antri disini dari pukul 12.00 (WIB) tadi, ini sudah pukul 13.15 lewat masih belum bisa lewat, lantaran banyak lubang-lubang besar terutama di sisi jalan, sulit dilalui lebih-lebih kendara kecil,” ungkap Stephen sapaan akrabnya.
“Sebenarnya hampir semua lubang-lubang tersebut sudah ditutupi dengan batu-batu, namun karena batu-batu yang digunakan berukuran agak besar terutama pada sisi-sisi jalan, sehingga rawan untuk bagian bawah mobil, terutama untuk mobil kecil,” timpali Rosyiid menjelaskan.
“Semoga saja, pihak terkait bisa cepat menanggani masalah ini, paling tidak penanggan bersifat sementara pada lubang-lubang di jalan tersebut, agar antrian panjang seperti ini tidak terjadi, hingga pembangunan jembatan layang bisa rampung di pertengahan tahun 2022 nanti, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu,” pungkas Rosyiid berharap. (Tim TM-SIK/Chandra I. Sy. Ikat/Rediansyah Sy. Ikat)