Barsel /// tabloidmilitan.com
Dengan terbentuknya BUMDes 21 (Badan Usaha Milik Desa) BUMDes Bersama diharapkan desa-desa ring satu ataupun desa-desa lintas aktivitas PBS (Perusahaan Besar Swasta) se-Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, tidak lagi hanya jadi penonton dan mati kelaparan di lumbung padi.
Hal ini di ungkapkan langsung oleh Arbanu Kepala Desa Ugang Sayu Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, kepada awak media ini selaku Ketua Badan Kerjasama Antara Desa (BKAD) untuk 21 Desa se-Kecamatan Gunung Bintang Awai, (Nov, 2021)
“Karena harapan dari terbentuknya BUMDes Bersama ini untuk bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai khususnya perusahaan tambang batu bara, mengingat hampir sekeliling wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai merupakan lokasi aktivitas tambang batu bara milik beberapa perusahaan besar, sehingga jangan sampai BUMDes Bersama ini hanya bisa melihat, memandang dan tidak bisa menikmati, jangan hanya menikmati pasca tambang yang sudah hancur lebur,” ungkap Ketua BKAD menegaskan.
“Jangan sampai desa-desa maupun masyarakat khususnya se-Kecamatan Gunung Bintang Awai sekitaran areal pertambangan ini, hanya menjadi penonton di tanah leluhurnya, miskin dilumbung padi dan hanya menerima kerusakan alam setelah Sumber Daya Alam kita di keruk habis,” ungkap lelaki yang suka bernyanyi ini sekali lagi menegaskan.
Dia juga menjelaskan, kalau sebenarnya tujuan dan maksud dibentuknya BUMDes 21 atau BUMDes Bersama itu tidaklah berlebihan, lantaran apa yang diinginkan dan diharapkan sudah tertuang dalam berbagai amanah Undang-Undang dan peraturan lainnya.
“Walaupun dari total 21 desa se-Kecamatan Gunung Bintang Awai, ada satu desa yang keluar, entah kenapa alasan dan masalahnya, kami juga tidak tahu, namun hal itu tidak menyurutkan komitmen dari 20 desa (Pemdes) selaku pemilik BUMDes 21, untuk memperjuangkan masyarakat Gunung Bintang Awai yang sejahtera dan berkeadilan,” pungkasnya semangat. (Tim TM-SIK/H. Indra Sy. Ikat/Rabudiannoor Sy. Ikat)
