Buntok, www.tabloidmilitan.com
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) SMKN 1 Buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan kegiatan pelatihan Asesor Kompetensi (Askom) kepada 24 orang peserta, yang dilaksanakan di aula setempat dari tanggal 17-21 Mei 2022.
Adapun 24 peserta tersebut berasal dari berbagai SMK yang terdapat di Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur, yang mana sebanyak 17 orang dari SMK Kabupaten Barito Selatan diantaranya dari SMKN 1 Buntok 13 orang, SMKS Bina Karya Jenamas 2 orang dan SMKS Budi Luhur Bangkuang 2 orang, sedangkan dari SMK Kabupaten Barito Timur sebanyak 7 orang, diantaranya dari SMKN 1 Tamiang Layang 4 orang, dan SMKN 1 Raren Batuah 3 orang.
Menurut Kepala SMKN 1 Buntok, H. Jokolelono, S.Pd., MM., saat disambangi disela-sela kegiatan, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah agar guru-guru selaku pengajar mendapatkan sertifikat profesi yang diakui oleh lembaga resmi negara.
“Tujuannya, supaya guru-guru kita ini mendapatkan Sertifikat Profesi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) di Jakarta. Karena, meskipun mereka (Guru-guru) itu secara teori ataupun praktek sudah termasuk profesional namun bila belum memiliki Sertifikat Profesi, jadi secara teknis dia ataupun skill murid-murid yang lulus dari tempat mereka mengajar, akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari tempat dia bekerja nantinya,” jelas H. Joko sapaan akrabnya ramah, Rabu (18/05/2022).
Ditambahkannya lagi, selama ini siswa lulusan dari SMK yang berlabel sertifikat dan non sertifikat, meskipun mereka memiliki skill yang sama dan jam kerja yang sama akan tetapi dalam hal pengajihan akan beda.
“Makanya kami terus meningkatkan kemampuan guru-guru yang terdapat di SMKN 1 Buntok ini. Dulu kami memiliki 12 orang asesor berkompeten, namun karena seiringnya waktu sertifikat mereka ada yang sudah mati, makanya kali ini kami mengikutkan 13 orang guru-guru sebagai peserta pelatihan Asesor Kompetensi ini,” timpalinya.
Dia juga berharap, dari 24 orang yang mengikuti pelatihan itu dapat lulus semua, walaupun tim pamateri dan tim pengujinya berasal dari luar daerah yang dipilih secara acak oleh lembaga BNSP dari Jakarta.
“Kami berharap mereka semua lulus dalam pelatihan Asesor Kompetensi ini dan mendapatkan sertifikat profesi, sehingga dengan jumlah tersebut nantinya akan mampu menghasilkan lulusan yang potensial, profesional atau memiliki skill yang sesuai standard dan siap untuk bersaing di dunia usaha dan bisnis,” pungkasnya H. Joko semangat.
Sementara itu ditempat yang sama, koordinator Master Asesor bagian pamateri menjelaskan bahwa mereka ditugaskan dari BNSP pusat Jakarta, untuk melakukan bimbingan materi bagi peserta pelatihan Asesor Kompetensi ini dimana nantinya akan dilakukan pengujian dari Master Asesor lainnya.
“Saking ketatnya pengujian kompetensi ini demi menjaga mutu kelulusan peseta, kami dari Master Asesor bagian bimbingan materi tidak mengetahui siapa saja Master Asesor Penguji nantinya. Dan dalam ketentuannya pun, kami tidak dibenarkan bertemu. Makanya setelah selesai bimbingan hari terakhir kami harus sudah meninggalkan tempat kegiatan, selanjutnya diganti oleh Master Asesor Penguji. Ini agar peserta yang dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat profesi nantinya, yang benar-benar memiliki kemampuan sesuai dengan standard Nasional yang juga telah diakui oleh Internasional,” jelas Master Asesor yang berasal dari Kalimantan Barat itu panjang lebar.
Sementara itu, salah satu peserta yang diminta komentarnya, menjelaskan sebenarnya materi-materi yang diberikan tidaklah jauh berbeda dengan apa yang selama ini mereka dapat di bangku perkuliahan dan juga apa yang mereka lakukan sehari-hari dalam memberikan materi, teori dan prakrek kepada siswa.
“Pada prinsipnya apa yang dibimbing tidaklah jauh berbeda dengan apa yang kami kerjakan sehari-hari dalam menjalankan tupoksi sebagai pengajar yang harus memiliki kemampuan sesuai dengan bidang keahlian, jadi tidak ada kendala yang berarti. Namun hanya sedikit persoalan waktu saja terutama bagi kawan-kawan yang berasal dari luar kota Buntok, karena kegiatan pelatihan ini dilakukan full time dari pagi hingga malam hari, jadi hanya itu saja,” ungkap Hengky peserta Asesor dari SMKN 1 Buntok yang dipercaya jadi Ketua Kelas pada kegiatan itu. (Tim TM-IK Barsel/Rabudiannoor Sy. Ikat/H. Indra Sy. Ikat)