Palangkaraya. www.tabloidmilitan.com. Ucun seorang pria yang sebelumnya viral dimedsos usai membagikan curahan hatinya karena dikhianati sang kekasih akhirnya menempuh jalur hukum.
Bukan tanpa sebab pemilik akun facebook ucun gagah ini menggandeng Adv Ajung TH L Suan SH dan Fridking Irawan S.H sebagai kuasa hukumnya untuk melaporkan sang mantan.
Fridking salah satu pengacara Ucun memberikan keterangan usai mendampinginya menyerahkan laporan dugaan tindak pidana di Ditreskrimum Polda Kalteng. Jumat 19 April 2024.
“Iya hari ini kami selaku kuasa hukum Ucun melaporkan saudari SM yang diduga melakukan tindak pidana terhadap klien kami ( Ucun.red) dengan pasal 378 KUHP yang berbunyi:
“ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun” ucap fridking dihadapan awak media.
Fridking mengatakan: “Karena rangkaian peristiwa yang dialami klien kami diduga memang untuk diperdaya seperti bahwa diduga SM yang sudah menjalin hubungan dengan Ucun 5 tahun diduga menjalin hubungan dengan YND selam 1,5 tahun dan diduga dengan sengaja menyembunyikannya dengan tujuan agar bisa meminta uang dengan klien kami sehingga tanpa disadari akhirnya klien kami mengalami kerugian materil tapi yang paling penting kenapa klien kami sampai melaporkan karena nyawanya terancam”.
Fridking menambahkan kalau sekarang dugaan modus yang dilakukan ini seperti skema Love Scamming atau dugaan tindak kejahatan yang berkedok cinta
Pengacara senior ini menjelaskan bahwa tidak hanya SM yang dilaporkan tapi Saudara YND dan kawan kawan yang diduga sempat melakukan tindakan yang mengancam keselamatan jiwa klien kami yang hampir saja dianiaya di sebuah THM oleh YND dan kawan kawan
“Dan klien kami yang sebelumnya tidak mengenal YND dan kawan kawan tiba tiba saja didatangi YND yang sempat merangkul leher Ucun sembari memegang kunci roda dan YND ( Terlapor) sempat meneriaki klien kami dan menanyakan Kamu yang bernama Ucun ” ungkap fridking.
Dirinya juga membeberkan belakangan diketahui bahwa YND diduga memiliki hubungan ( pasangan kekasih ) dengan SM yang saat itu masih menjalin hubungan dengan kliennya.
“Setelah kejadian tersebut klien kami beberapa kali mendapat ancaman dari Terlapor ( YND) baik melalui Whatsapp maupun media sosial dan YND dan kawan kawan. kami laporkan karena diduga melakukan tindak pidana Pasal 336 ayat (1) KUHPbyang berbunyi: “Diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan, barang siapa mengancam dengan kekerasan terhadap orang atau barang secara terang-terangan dengan tenaga bersama-sama, dengan suatu kejahatan yang menimbulkan bahaya umumbagi keamanan orang atau barang, dengan perkosaan, atau perbuatan yang melanggar kehormatan, kesusilaan, dengan sesuatu kejahatan terhadap nyawa, dengan penganiayaan berat atau dengan pembakaran“.
Jo. Pasal 29 UU ITE yang berbuyi: “ Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara langsung kepada korban yang berisi ancaman kekerasan dan/atau menakut-nakuti.”
Jo. Pasal 45B UU ITE yang berbuyi:“Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 750.000.000,00
“Dilaporan kami juga dilampirkan bukti bukti dugaan tindak pidana oleh SM dan YND terhadap klien kami,dan ada beberapa orang yang mengaku dari pihak SM yang sudah mencoba mehubungi,kami menghargai upaya untuk mediasi yang bisa saja dilakukan namun saat ini kami fokus pada jalur hukum pidana,ini sekaligus sebagai edukasi dan efek jera bagi para pelaku atau yang berniat ingin melakukan love scamming”hal tsb juga memberikan edukasi agar masyarakat memahami tidak menjadi korban.”Pungkasnya. (Tim TM Palangkaraya/R. SY Ikat)