Sampit. www.tabloidmilitn.com. Warga masyarakat Kecamatan Parenggean, Kotawaringin Timur (Kotim) sangat mengeluh bahkan menjerit atas mahalnya harga gas Elpiji tabung 3 kilo gram yang merupakan gas bersubsidi dari pemerintah. Mirisnya harga jual per tabung di daerah itu dinilai sudah melebihi dua kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET).
Menanggapi permasalahan tersebut, anggota DPRD Kotim Hendra Sia geram, dengan aksi-aksi nakal sejumlah oknum yang justru mengambil kesempatan dalam kesempitan dan diperparah lagi karena banyak kalang orang mampu memakai gas melon yang jelas-jelas diperuntukan untuk orang miskin. Terkait minimnya jumlah pangkalan di daerah tersebut.
“Dalam hal ini kami minta pengawasan dari pihak pertamina dan BPH migas terkait langkanya dan tingginya harga elpiji bersubsidi di wilayah kecamatan parenggean sampai sejauh ini, kontrol dong kalau sudah begini nanti masyarakat yang salah, bayangkan saja harganya sampai 55 ribu per tabung,” ujarnya Rabu (02/11/2022).
Wakil Rakyat dari partai Perindo ini juga meminta agar pihak terkait memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menambah jumlah pangkalan di daerah tersebut agar ada persaingan harga. Hal ini untuk menetralisir permainan oknum tertentu, dan agar pengunaan gas melon benar-benar diperuntukkan untuk orang miskin sedangkan untuk orang mampu seharusnya sadar diri tidak mengambil hak orang miskin dan memang diperuntukkan bagi orang miskin.
“Kalau perlu di tambahkan pangkalan, kalau memang merasa sudah cukup dengan pangkalan yang ada harusnya di cek kemana larinya produk subsidi tersebut, ini masyarakat mengeluh terus tidak sampai satu jam habis,” pungkasnya. (Tim TM Kotim)