JALAN PADAT KARYA-MABUAN HANYA SETAHUN JAGUNG

0
708

Buntok /// www.tabloidmilitan.com.
Apa perencana dan pengawasannya yang upnormal atau memang pengerjaannya yang tidak memenuhi standard, sehingga Jalan Padat Karya menuju Desa Mabuan, Dusun Selatan sudah rusak parah …???

“Padahal dalam kota, artinya untuk pengawasannya dan melihatnya secara dekat tidak harus mengeluarkan banyak keringat,” ujar seorang warga lirih yang enggan menyebutkan nama demi keamanan dirinya, terangnya kepada penulis.

“Agar bisa maksimalitas, bila itu benar-benar dilakukan dengan serius dan profesional di lapangan,” katanya menambahkan bingung.

“Namun kenyataannya dan anehnya lagi belum setahun jagung sudah sangat rusak parah, masa pemeliharaannya pun kayanya bagai main-main saja, sehingga uang rakyat keringat rakyat dan amanah masyarakat yang bernilai milyaran rupiah, duit rakyat itu terkesan menguntungkan orang lain dan anehnya lagi terkesan terbiarkan rusak, hancur sehancur-hancurnya saja,” lanjutnya heran.

“Pihak berkompeten pun jadi asik sendiri bagai melihat jarum di seberang lautan, sehingga duit rakyat hanya mampu memperkaya orang lain dan terkesan tidak amanah,” lanjutnya heran kecewa.

Apakah ini dampak atas adanya para honorer yang bekerja dilapangan, yang hampir mencapai ratusan orang itu sehingga tidak sesuai tupoksitasnya tanyanya, alhasil pembangunanpun jauh dari harapan masyarakat.

“Walaupun itu di kerjakan dengan proyek multiyears, anehnya lagi pihak berkompeten sebagai pemilik kebijakan sangat sulit ditemui dan rata-rata mengunci diri di ruang kerja dengan gembok digital seolah dirinya raja yang perlu pelayanan prima bukan lagi pelayan masyarakat sebagai abdi masyarakat namun keakuannya yang dominan dan aji mumpung tak tau diri,” tambah warga Padat Karya lainnya menyelentuk.

“Pembangunan yang cukup mengecewakan, katanya diaspal hotmix tapi nyatanya kaya hamparan tai kambing, hancur lebur bagai tidak dibangun dengan uang milyaran rupiah,” celetuk warga Padat Karya lainnya seraya marah lantaran yang hampir terjatuhnya karena gundukan aspal yang rusak.

“Apakah ini cermin kepemimpinan dan pengawasan yang tulalit lalu memperkaya orang lain,” teriaknya sembari balik badan. (Tim TM/Nross Sy. Ikat/LSM Senator 2000/Rediansyah Sy. Ikat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here