Sampit. www.tabloidmilitan.com. Sampit yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan Daerah kota berkembang dari sisi ekonomi, sosial dan infrastruktur sejak beberapa tahun lalu bahkan fakta lapangan pembangunan infrastruktur juga terus ditingkatkan untuk meningkatkan harap hidup masyarakat dan mengurangi beban masyarakat terhadap kesenjangan soisal.
Dari yang sudah dicapai oleh daerah dengan moto Habaring-Burung itu sampai sejauh ini dinilai belum bisa lepas dari yang namanya Kesenjangan sosial. Dimana sampai saat ini perbedaan jarak ekonomi antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah sangat kontras terlihat.
Dadang Siswanto Selaku Wakil Ketua Komisi III DPRD mengatakan: “Perlu kita ketahui bersama Kesenjangan sosial juga disebut sebagai ketimpangan sosial. Kita bisa menjumpai kesenjangan sosial di lingkungan sekitar, misalnya gaya hidup antara keluarga ekonomi atas atau kaya dengan keluarga ekonomi bawah atau miskin, nah hal ini juga tidak hanya mengarah pada individual tetapi juga pengaruh dari pembangunan misalnya infrastruktur sebagai pendukung kemajuan suatu wilayah,” ungkap Selasa (08/11/2022).
Untuk mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, Legislator PAN ini memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerah setempat agar kesenjangan sosial dan ekonomi ini bisa perlahan-lahan menghilang dari peredaran masyarakat. Diantaranya dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ketrampilan dan lainnya. Serta memberi akses yang sama kepada seluruh masyarakat.
“Serta yang tidak kalah pentingnya adalah mengoptimalkan pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam kita misalnya, pemerataan pembangunan dan juga termasuk dengan cara menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat kita, daerah kita ini besar akan potensi jelas untuk melakukan hal itu semua kami kira tidaklah sulit,” timpalnya.
Dadang Siswanto menegaskan, Dampak dari Kesenjangan Sosial ini sangat mempengaruhi perkembangan kemajuan dan sangat berpengaruh terhadap kamtibmas suatu daerah, termasuk yang terjadi hingga saat ini di Kotim. Ditambah dampak-dampak negatif pasca Covid 19 beberapa tahun lalu membuat roda perekonomian dan pembangunan tersendat.
“Tentunya hal itu bisa menimbulkan dan meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan. Munculnya berbagai tindak kejahatan. Kesulitan mencari SDM yang handal dan berkualitas. Dan yang masyarakat dan pemerintah kita alami beberapa waktu lalu adalah target pasar menjadi tidak jelas, mau usaha apapun semuanya serba sulit,” Pungkaskasnya. (Tim TM Kotim)