Sampit, www.tabloidmilitan.com
Adanya dugaan terjadinya penyelewengan atau permainan pupuk bersubsidi oleh mafia tertentu untuk meraup keuntungan pribadi, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Syahbana, SP mendukung penuh apabila aparat penegak hukum membongkar penyelewengan pupuk subsidi tersebut.
“Selama ini para mafia pelaku pemain pupuk bersubsidi tersebut masih bebas memainkan polanya seakan tidak tersentuh oleh aparat,” ungkapnya menyayangkan, Rabu (18/05/2022).
Bahkan menurut legislator dari daerah pemilihan II (Kecamatan Baamang) ini menilai, sejauh ini masyarakat sebagai petani juga masih terus mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi yang memang diperuntukkan bagi orang atau petani yang tidak mampu itu.
“Sebenarnya, menurut kami untuk membongkar modus itu tidaklah terlalu sulit, karena kebutuhan akan pupuk dari jumlah petani bisa dihitung, tinggal mencari kemana distribusi pupuk bersubsidi itu dilakukan oleh para pemain tersebut, selama ini memang belum tersentuh sehingga belum menimbulkan efek jera bagi para pelaku,” timpalinya.
Anggota dewan yang juga selaku Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kotim ini juga menekankan, pemerintah daerah melalui instansi terkait juga jangan sampai duduk diam saja menanggapi keluhan yang terjadi dimasyarakat. Terlepas dari penegakan hukum menurutnya tanggungjawab dinas teknis dalam hal ini adalah mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut agar tidak ada unsur kelalaian.
“Kalau sampai dinas teknis tidak tahu dan hanya menerima laporan dari atas meja saja, itu artinya pengawasan tidak maksimal dilakukan, permainan pupuk ini sebenarnya bukan rahasia umum lagi, dan korbannya selalu para petani lokal kita yang kesulitan bahkan tidak mendapatkan pupuk tersebut,” tukasnya keras.
Dia juga menduga selama ini program pupuk subsidi yang seharusnya untuk masyarakat petani golong tidak mampu itu sengaja di diselewengkan untuk keperluan industri, seperti perusahaan maupun penampung pribadi yang digunakan untuk kepentingan individu pengusaha lokalan.
“Tetapi sayangnya, selama ini belum ada tindakan pencegahan, kalaupun ada pengawasan juga masih remang-remang, sehingga perlakuan itu masih terjadi dan sangat merugikan petani kita. Untuk itu perlu kami tekankan, agar semua pihak terkait untuk terlibat dalam memutus mata rantai mafia pupuk bersubsidi di Kotim ini,” tutupnya meminta. (Tim TM Kotim).